REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan impor bahan bakar minyak pada 2012 akan mencapai 537.000 barel per hari. Direktur Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro yang menyampaikan paparan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo dalam acara konperensi dan pameran migas di Jakarta, Selasa mengatakan, total kebutuhan BBM pada 2012 diprediksikan mencapai 1,242 juta barel per hari.
Sementara, kapasitas kilang dalam negeri milik PT Pertamina (Persero), PT Tri Wahana Utama, dan PT Muba sekarang ini hanya 705.000 barel per hari. "Dengan demikian, Indonesia akan mengalami defisit BBM sekitar 537.000 barel per hari atau 43 persen dari total kebutuhan 1,242 juta barel per hari," katanya.
Menurut Edy, Indonesia setidaknya membutuhkan dua kilang baru berkapasitas masing-masing 300.000 barel per hari atau totalnya 600.000 barel per hari untuk menutupi kekurangan BBM tersebut.
Dari total kebutuhan BBM 1,242 juta barel tersebut, sebanyak 689.000 barel per hari atau setara dengan 40 juta kiloliter di antara berupa BBM bersubsidi. Sedang, 553.000 barel per hari sisanya BBM nonsubsidi.
Pemerintah dan DPR sudah menyepakati volume BBM bersubsidi tahun 2012 sebesar 40 juta kiloliter. Perkiraan kuota itu dengan asumsi dilakukan perubahan peraturan dan kebijakan pengaturan BBM bersubsidi.
Tanpa perubahan peraturan dan kebijakan pengaturan, konsumsi BBM tersebut bakal melebihi kuota. Pertamina memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi pada 2012 bakal mencapai 43,882 juta kiloliter dengan catatan tanpa adanya kebijakan pengaturan BBM bersubsidi.
Asumsi pertumbuhan konsumsi premium yang dipakai Pertamina adalah sebesar delapan persen dan solar enam persen. Sesuai data Pertamina, rincian konsumsi BBM subsidi sebesar 43,882 juta kiloliter adalah premium 26,912 juta kiloliter, solar 15,27 juta kiloliter, dan minyak tanah 1,7 juta kiloliter.
Sementara, rincian penyaluran BBM subsidi sesuai kuota adalah premium 24,411 juta kiloliter, solar 13,889 juta kiloliter, dan minyak tanah 1,7 juta kiloliter.