Friday, August 10, 2007

Menristek Minta Wapres Geser Subsidi BBM ke Biofuel

[ Republika ]

Jakarta-RoL-- Menristek Kusmayanto Kadiman meminta Wapres Jusuf Kalla menggeser sebagian subsidi bagi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biofuel.

Pengarahan Wapres Jusuf Kalla menyebut selama dibandingkan dengan BBM, maka BBN tidak akan pernah menang, karena BBM disubsidi. Jadi saya pertanyakan mengapa BBM disubsidi? kata Kusmayanto di sela Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang dihadiri Wapres di Jakarta, Jumat.

Ketika memberi selamat pada rombongan Biofuel Expedition Menado-Jakarta itu, ia mengatakan kepada wartawan, solusinya adalah sebagian subsidi BBM digeser ke BBN. Sayangnya Wapres menjawab soal itu masih sulit. Pemerintah di satu sisi mensubsidi BBM tetapi di sisi lain tidak mensubsidi BBN. Saya berharap subsidi ini bisa digeser sebagian, katanya.

Menristek juga mengeluhkan sulitnya menjelaskan bahwa alkohol dalam bioethanol (BBN substitusi bensin) itu berbeda dengan alkohol untuk minuman keras dan karena itu tidak seharusnya dikenakan bea cukai tinggi. Bioethanol itu menggunakan ethanol full grade yang kandungan airnya kurang dari 0,05 persen yang kalau diminum orang akan mati, katanya.

Roadshow kendaraan Biofuel Expedition 2007 Menado-Jakarta tiba di Jakarta Jumat, dini hari dan telah melakukan perjalanan sejauh hampir 3.000km menggunakan bahan bakar nabati (biofuel). Roadshow kendaraan berbahan bakar nabati Menado-Jakarta melalui
Gorontalo, Palu, Makassar, Surabaya hingga Yogyakarta selama perjalanannya lebih menonjolkan bahan baku nabati lokal seperti aren di Sulut, sawit di Sulteng, serta Tebu di Jatim.

Roadshow ini menggunakan 15 mobil ujicoba, ditambah tiga kendaraan lagi di Surabaya menjadi 18 unit dengan menggunakan bioethanol 3, 10, 15, 20 persen, biodiesel 3 dan 20 persen, serta truk dengan minyak sawit murni hingga 40 persen dengan menggunakan alat tambahan (konverter).

Sementara itu, Direktur Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi BPPT Unggul Priyanto sebagai Ketua Panitia mengatakan, secara umum roadshow BBN ini berhasil, karena dari hitung-hitungan kasar selain lebih hemat, oktannya lebih tinggi, performance lebih baik, juga emisi lebih bersih.

Selain itu dibandingkan pengadaan BBM, pengadaan biofuel membuka lapangan kerja hingga 10 kali lipat sehingga menguntungkan bagi petani kecil, katanya. Bahan baku bioethanol bisa berasal dari singkong, jagung, sagu, tetes tebu, aren dan lain-lain. Sedangkan biodiesel (BBN) sebagai substitusi diesel, berasal dari bahan baku minyak sawit, jarak pagar, minyak kedelai dan lain-lain. ant/
fif

No comments: