Wednesday, May 7, 2008

Harga BBM akan Naik Terbatas

[ Republika ]

Subsidi BBM hanya untuk warga tak mampu.

JAKARTA--Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara terbatas. Pengumuman kenaikan itu akan diputuskan bersamaan dengan program kompensasi bagi masyarakat yang paling rawan terdampak kebijakan tersebut.

''Melihat situasi sekarang ini, pemerintah menyiapkan suatu kebijakan dengan tujuan untuk mengamankan APBN 2008-2009 dengan fokus pada subsidi BBM dan listrik,'' kata Menko Perekonomian, Boediono, usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (5/4).

Paket mekanisme penghematan energi dan konsumsi BBM yang ada saat ini, seperti konversi minyak tanah ke elpiji, pengenaan tarif insentif disinsentif, dan kartu kendali minyak tanah, dirasa belum cukup. Demikian pula, dengan rencana penerapan smart card.

Karena itu, perlu pelaksanaan dua elemen tambahan yang saling terkait. ''Elemen itu adalah kenaikan BBM bersubsidi secara terbatas yang masih bisa ditanggung masyarakat, sekaligus memberikan kompensasi kepada mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin,'' papar Boediono.

Berapa besaran kenaikan dan kapan mulai berlaku, Boediono enggan membeberkan dengan dalih masih dibahas teknisnya. ''Kita tak bisa sampaikan (kenaikannya) kapan, tapi arahnya ke sana.''

Menkeu, Sri Mulyani, menjanjikan kenaikan itu diumumkan tak lama lagi agar tidak memperpanjang ketidakpastian. Pemerintah, lanjut Menkeu, justru ingin memberi sinyal bahwa subsidi hanya untuk warga tak mampu dengan menaikkan harga BBM secara terbatas.

''Ini penting agar seluruh pelaku ekonomi melihat APBN kita memiliki kepastian.'' Menkeu juga menegaskan bahwa kisaran kenaikan BBM masih bisa ditanggung masyarakat dan pelaku ekonomi.

Kenaikan harga BBM itu, jelas Menneg PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, terkait langsung dengan program kompensasi. ''Itu hanya realokasi,'' katanya.

Pemerintah perlu waktu sebelum mengumumkan, kata Paskah, selain untuk mendapatkan perhitungan yang tepat, juga perlu berkonsultasi dengan DPR. ''Masyarakat juga dipersiapkan menghadapi kenaikan tersebut.''

Mengantisipasi kenaikan harga BBM itu, Sekretaris Utama Bappenas, Syahrial Loetan, menjelaskan pemerintah akan mengamankan 19,1 juta keluarga atau sekitar 50 juta jiwa (16-17 persen) penduduk miskin melalui program bantuan langsung tunai (BLT).

Namun, BLT itu akan diberikan selektif, hanya kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. ''Yang diberi adalah mereka yang sudah tak bisa lagi dikasih pancing.''

Presiden minta dukungan
Sebelumnya, saat jamuan makan siang dengan pimpinan media massa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dukungan semua pihak untuk bersama mengatasi krisis dan masalah yang sedang dihadapi bangsa. ''Saya syukuri adalah komitmen bersama merapatkan barisan mengatasi masalah ini,'' kata Presiden.

Menurut Presiden, tahapan sekarang bukan lagi membahas harga BBM naik atau tidak, tapi bagaimana imbas kenaikan 20-30 persen terhadap berbagai komoditas, termasuk instrumen untuk melindungi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.

''Itu kita hitung secara cermat. Mudah-mudahan tidak terlalu lama, sehingga bisa memberikan jaminan kepada pasar bahwa kebijakan kita tepat dan dalam waktu yang tepat. Jadi, tak sekadar menaikkan harga,'' jelas Presiden.

( wed/djo/una/evy )

No comments: